Gaya arsitektur

Galih Gumelar - Gaya arsitektur adalah gaya (ciri khusus) yang ada pada suatu kelompok bangunan berdasarkan masa atau letak geografis tertentu.[1] Gaya ini merupakan sub-kelas dari gaya dalam seni visual dan sebagian besar terkait dengan gaya artistik kontemporer yang lebih luas. Gaya arsitektur sendiri mencakup berbagai elemen, seperti bentuk, metode konstruksi, bahan bangunan, dan karakter daerah. Kebanyakan gaya arsitektur mencerminkan adanya perubahan mode, kepercayaan dan agama, atau munculnya ide, teknologi, dan bahan baku baru yang memungkinkan lahirnya gaya baru.

Gaya arsitektur lahir dari sejarah masyarakat dan dirangkum dalam bentuk sejarah arsitektur. Setiap gaya arsitektur memiliki masanya dan akan terus berubah seiring dengan perkembangan waktu. Perubahan gaya biasanya terjadi secara bertahap, yaitu ketika para arsitek mulai belajar dan beradaptasi dengan ide-ide baru. Gaya baru terkadang hanya merupakan "pemberontakan" terhadap gaya yang ada, seperti pasca-modernisme (artinya "setelah modernisme") yang menemukan ciri tersendiri dan berkembang menjadi berbagai jenis gaya baru pada abad ke-21.

Suatu gaya arsitektur dapat menyebar ke wilayah lainnya, terutama ke daerah di sekitar tempat gaya tersebut berasal. Hal ini memungkinkannya untuk terus berkembang dengan cara baru dan unik sesuai dengan kondisi sosial, budaya, dan geografi wilayah yang bersangkutan. Misalnya, gagasan Renaisans yang lahir di Italia pada awal abad ke-15 menyebar ke seluruh Eropa selama 200 tahun lamanya memunculkan Renaisans Prancis, Jerman, Inggris, dan Spanyol dengan karakteristik yang unik dan tersendiri. Selain itu, gaya arsitektur juga disebarkan melalui kolonialisme, baik oleh para kolonis dan pendatang, maupun para penduduk setempat yang telah belajar atau bekerja di tempat gaya tersebut lahir. Salah satu contohnya adalah gaya arsitektur pada Misi Spanyol di California yang dibawa oleh para kolonis Spanyol pada akhir abad ke-18.

Suatu gaya arsitektur yang telah ditinggalkan dapat dihidupkan kembali melalui suatu kebangunan rohani dan interpretasi ulang. Ketika suatu gaya arsitektur dihidupkan kembali, gaya tersebut akan berbeda dengan gaya sebelumnya, tetapi tetap mempertahankan prinsip dasar dari gaya yang dianut. Misalnya, klasikme yang terus dilestarikan menemukan gaya baru sebagai neoklasikisme pada masa modern (abad ke-21). Gaya misi Spanyol yang telah ditinggalkan dihidupkan kembali 100 tahun setelahnya sebagai Kebangkitan Misi dan segera berkembang menjadi Kebangkitan Kolonial Spanyol.

Previous
Next Post »