Apa yang arsitek lakukan?

Galih Gumelar - Arsitek merencanakan dan merancang bangunan serta mengoordinasikan konstruksi. Sebagian besar wilayah di Indonesia memerlukan arsitek berlisensi yang memiliki pendidikan dan pengalaman khusus serta lulus ujian Standar Kompetensi Arsitektur (SKA) yang ketat. SKA wajib dimiliki oleh seorang arsitek profesional, yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Pemerintah Daerah dan Badan Registrasi Nasional. Pada SKA biasanya telah tertera nomor anggota IAI dan Surat Izin Bekerja Perencana (SIBP) atau yang sekarang disebut Ijin Pelaku Teknis Bangunan (IPTB).

1. Keterlibatan Anda sebagai peserta aktif dalam proses desain.
Meskipun benar bahwa pekerjaan desain memang merupakan tanggung jawab arsitek, namun Anda juga wajib bersikap terbuka tentang anggaran dan harapan Anda dan memberikan umpan balik secara jujur. Dalam salah satu materi seminarnya pada sebuah program “Cara Memilih dan Bekerja dengan Arsitek,” Finne menyebutkan bahwa klien yang ideal adalah “jujur, terbuka, fleksibel, realistis, dan tegas.” Bersikap terbuka pada ide-ide arsitek Anda dan membuat keputusan secara tepat waktu akan membantu proyek Anda berjalan lebih lancar.

2. Arsitek bisa mengawasi proyek dari awal sampai akhir.
Jika Anda hendak mengerjakan proyek besar, entah itu renovasi rumah besar-besaran atau membangun rumah impian Anda dari awal, yang pertama kali harus Anda hubungi tentunya adalah jasa arsitek. Tenaga ahli ini memiliki keterampilan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk menjamin proyek Anda berjalan lancar, dan mereka dapat mengoordinasikan pekerjaan seluruh tim desain dan konstruksi Anda.

Arsitek berperan penting dalam seluruh aspek proyek, mulai dari pemilihan lokasi dan studi kelayakan melalui pengawasan konstruksi dan prosedur penyelesaian proyek. Pemilik rumah dapat bernegosiasi mengenai tingkat dan cakupan jasa yang mereka cari untuk proyek khusus mereka. Arsitek setidaknya memikul tanggung jawab dalam desain, dokumentasi, dan perizinan.

3. Pekerjaan Arsitek membawa kami ke berbagai tempat.
Sebaiknya jangan membatasi pencarian tenaga profesional ini hanya di daerah Anda. Perluas cakupan Anda melampaui batasan itu. Banyak jasa arsitek dan interior designer memajang karya mereka lewat majalah, koran, internet, dan lain sebagainya. Jangan ragu untuk menghubungi mereka dan menanyakan apakah mereka bersedia mengambil pekerjaan di daerah Anda.

4. Arsitek melakukan berbagai aktivitas yang berbeda.
Sebagian besar arsitek menghabiskan banyak waktu di meja mereka. Namun mereka juga sering pergi ke lapangan untuk mengawasi proyek yang sedang berjalan atau mencari peluang proyek bagus. Kadangkala mereka mengadakan pertemuan dengan klien, kontraktor atau konsultan teknik. Tidak pernah ada rutinitas yang sama setiap hari.

5. Berusaha memahami sensibilitas desain Arsitek.
Tanyakan kepada setiap arsitek yang Anda pertimbangkan untuk mengerjakan proyek Anda tentang siapakah panutan desain mereka, atau yang mengilhami karya mereka. Tanggapan mereka akan mengungkapkan banyak hal tentang corak dan nuansa dalam karya mereka sendiri.

6. Arsitek terinspirasi oleh alam.
Arsitek mendesain bangunan yang menjembatani dunia interior antara rumah dan dunia luar pribadi dan aman. Jadi cukup beralasan bahwa tidak peduli gaya yang arsitek gunakan untuk bekerja, alam hampir selalu menjadi inspirasi.

7. Arsitek mungkin dapat menawarkan jasa desain bahkan pada pekerjaan yang lebih kecil
Pemilik rumah lebih cenderung menyewa kontraktor daripada arsitek untuk pekerjaan yang lebih kecil, tetapi adakalanya mereka harus mempertimbangkan kembali.

Secara umum, arsitek atau insinyur struktur diperlukan untuk pekerjaan apa pun, terlepas dari berapa pun besarnya, yang memengaruhi struktur bangunan atau hal-hal terkait perizinan lainnya, seperti tangga, pagar, jendela, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pemilik rumah perlu menyadari bahwa kebanyakan kontraktor harus benar-benar tidak memiliki pelatihan dalam desain. Dengan demikian, tidak peduli seberapa besar atau kecil pekerjaan itu, penting sekali untuk mempertimbangkan seseorang yang berpengalaman mengawasi pekerjaan itu dan memastikan bahwa rumah yang sedang dibangun itu dengan tepat dan sesuai dengan tujuan desain. Akan lebih baik bila pemilik rumah juga menyewa desainer interior atau arsitek untuk pekerjaan apa pun, tanpa memperhitungkan skala pekerjaan itu.

8. Arsitek melakukan upaya yang terbaik untuk memberikan harga struktur yang transparan.
Arsitek mematok biaya dalam berbagai cara: per jam, lump sum, persentase dari biaya konstruksi (biasanya 10 sampai 25 persen), atau gabungan dari beberapa metode ini. Kebanyakan mereka juga memasukkan perkiraan awal dari total biaya untuk proyek tersebut. Biaya awal diperkirakan atas dasar per meter persegi. Tentu saja, biaya tersebut juga tergantung pada harga rata-rata di wilayah tersebut.

9. Arsitek menerjemahkan kebutuhan Anda ke dalam struktur fungsional yang indah dan juga sesuai dengan lokasi.
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan arsitek apabila ingin memastikan bahwa proyek Anda memiliki nilai estetika, utilitas, dan ekonomi. Arsitek dapat bekerja dengan berbagai lokasi yang menantang, mendengarkan kebutuhan dan keinginan Anda, dan mengungkapkannya dalam bentuk desain yang sangat unik menyesuaikan dengan Anda. Oleh karena itu, pilihlah arsitek berpengalaman sejak awal, daripada mempercayakan proyek besar kepada seseorang tanpa keahlian desain atau mencoba mengerjakannya sendiri untuk menghindari kekecewaan dan menghemat uang. Jika tidak, maka Anda mungkin harus menguras uang lebih banyak lagi untuk pekerjaan perbaikan dan bongkar pasang.

10. Arsitek menyertaisepanjang perjalanan Anda.
Memilih arsitek ibarat mengajak seseorang untuk menempuh perjalanan panjang bersama Anda. Perlu ada kepercayaan, empati, kesamaan visi, komunikasi yang baik, dan saling menghormati.

Previous
Next Post »